Siklus ini diawali dengan reaksi antara gugus asetil pada asetil-KoA dan asam dikarboksilat 4 karbon Oksaloasetat yang membentuk asam trikarboksilat 6 karbon, yaitu sitrat. Pada reaksi-reaksi berikutnya terjadi pembebasan dua molekul CO2 dan pembentukan ulang oksaloasetat, oksaloasetat hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk mengoksidasi asetil-KoA yang jumlahnya besar, senyawa ini dapat dianggap memiliki peran katalitik karena kembali pada akhir siklus. Selama oksidasi asetil-KoA, koenzim-koenzim mengalami reduksi dan kemudian direoksidasi di rantai respiratorik yang dikaitkan dengan pembentukan ATP (fosforilasi oksidatif)(gambar 16.2). Proses ini bersifat aerob. Enzim-enzim pada siklus asam sitrat terletak di matriks mitokondria. Sitrat mengalami isomerisasi menjadi isositrat oleh enzim akonitase (akonitat hidratase); reaksi ini terbagi dalam 2 tahap: dehidrasi menjadi cis-akonitat dan rehidrasi menjadi isositrat. Meskipun sitrat adalah molekul simetris, akonitase bereaksi dengan sitrat secara asimetris sehingga 2 atom karbon yang lenyap dalam reaksi-reaksi berikutnya pada siklus bukanlah atom karbon yang ditambahkan dari asetil-KoA. Perilaku asimetris ini terjadi karena channelling (pemindahan produk sitrat sintase secara langsung ke bagian aktif akonitase, tanpa memasuki larutan bebas). Hal ini menghasilkan integrasi aktivitas siklus asam sitrat dan penyediaan sitrat di sitosol sebagai sumber asetil-KoA untuk sintesis asam lemak. ![]() Sitrat hanya tersedia dalam larutan bebas untuk diangkut dari mitokondria ke sitosol guna sintesis asam lemak saat akonitase dihambat oleh penumpukan produknya, yaitu isositrat. Isositrat mengalami dehidrogenasi yang dikatalis oleh isositrat dehidrogenase untuk membentuk oksalosuksinat, pada awalnya, yang tetap terikat pada enzim dan mengalami dekarboksilasi menjadi α-ketoglutarat. Dekarboksilasi ini perlu ion Mg2+ dan Mn2+. Terdapat tiga isoenzim isositrat dehidrogenase. Salah satunya yang menggunakan NAD+, hanya terdapat di mitokondria. Dua lainnya menggunakan menggunakan NADP+ dan ditemukan di mitokondria dan sitosol. Oksidasi isositrat terkait-rantai respiratorik berkangsung melalui enzim yang dependen-NAD+. Suksinil Ko-A diubah menjadi suksinat oleh enzim suksinat tiokinase (suksinil-KoA sintetase). Reaksi ini adalah satu-satunya contoh fosforilasi tingkat subtrat di siklus asam sitrat. Jaringan tempat terjadinya glukoneogenesis (hati dan ginjal) mengandung 2 isoenzim suksinat tiokinase, satu spesifik untuk GDP dan yang lain untuk ADP. GTP yang terbentuk digunakan untuk dekarboksilasi oksaloasetat menjadi fosfoenolpiruvat dalam glukoneogenesis, dan menghasilkan hubungan regulatorik antara aktivitas asam sitrat dan penghentian oksaloasetat untuk glukoneogenesis. Jaringan non-glukoneogenetik hanya memiliki isoenzim yang menggunakan ADP. Reaksi dehidrogenasi pertama yang membentuk fumarat dikatalis oleh suksinat dehidrogenase yang terikat pada permukaan dalam membran mitokondria. Enzim ini mengandung FAD dan protein besi-sulfur (FeS), dan secara langsung mereduksi ubikuinon dalam rantai transpor elektron.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |